Sejarah Desa

Admin SIDA Desa Jerukwudel 30 April 2014 17:20:39 WIB

Desa Jerukwudel adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Girisubo. Berdasarkan kronologi historis pemerintahan, desa Jerukwudel berdiri atau mulai tersusun bentuk pemerintahan mulai tahun 1929. Hal ini dilihat dari suksesi kepemimpinan di desa Jerukwudel sebagai berikut:

  1. Sebelum tahun 1925 M, belum dikenal pemerintahan setingkat kecamatan, pada saat itu baru berupa Kademangan yang dipimpin oleh Demang. Demang membawahi Bekel, sedangkan di bawah Bekel ada sub pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Congkok. Dengan demikian bentuk pemerintahan saat itu masih sangat sederhana.
  2. Pada tahun 1926 M baru terbentuk Kemantren yang dipimpin oleh Mantri Pangreh Prodjo yang berkedudukan di Jerukwudel. Kemantren ini setingkat dengan Kecamatan sekarang, saat itu dijabat oleh Rng. Hardjowidarso. Kemudian pada kira-kira tahun 1927
  3. Pada tahun 1929 Kemantren di Jerukwudel berubah menjadi Order Distrik (masa Belanda) yang berada di bawah Kawedanan.

 

Pejabat Order Distrik Rongkop berkedudukan di Jerukwudel dengan kantor samping pasar Rancah. Pimpinan order distrik disebut Asisten Wedono. Asisten Wedono yang memerintah pertama kali di wilayah Order Distrik Rongkop yang berada di Jerukwudel bernama Rng. Harjodikoro. Secara berturut-turut sebelum ibukota Order Distrik pindah ke Baran, Semugih Asisten Wedono yang memerintah dengan ibukota di Jerukwudel dalah: Rng. Hardjodipoerwo, Rng. Hardjo Pandriyo dan Rng. Hardjo Sumantri, baru kira-kira pada tahun 1940-an ibukota pindah ke Semugih.

  1. Bersamaan dengan dibentuknya Order Distrik sebagai pengganti Kemantren, di Jerukwudel dibentuk pemerintahan di bawah kemantren dengan nama Desa Jerukwudel yang diperintah oleh seorang Lurah Desa yang dibantu oleh perangkat desa dengan nama Carik, Kamituwo, Kebayan, Jogomirudo, Jogoboyo, Moden serta para Antek (diluar struktur pemerintahan).
  2. Dari kronologi terbentuknya pemerintahan di Jerukwudel, tersebut dapat dikatakan bahwa desa Jerukwudel memulai pemerintahan desa sejak tahun 1929 bersamaan dengan Agresi militer Belanda I, yang dipimpin oleh Kepala Desa bernama ARIS, sampai dengan tahun 1941. Selanjutnya kepemimpinan di desa Jerukwudel berturut-turut sebagai berikut:

          1) Tahun 1941 – 1945 setelah Lurah Desa Aris

          2) Tahun 1945 – 1948 diganti oleh Lurah Kromokariyo.

          3) Tahun 1948 – 1958 dipimpin oleh Lurah Kartowijoyo.

          4) Tahun 1958 – 1965 dipimpin oleh Lurah Kariyowasito.

          5) Tahun 1965 – 1984 dipimpin oleh Lurah Jogosuwito (Kartowijoyo berganti nama Jogosuwito).

          6) Tahun 1984 – 2004 dipimpin oleh Kepala Desa Suparno.

           7) Tahun 2004 – 2021 dipimpin oleh Kepala Desa Saryana.

 

Nama ”Jerukwudel” diambil dari nama buah jeruk, dimana pada awal terbentuknya kelompok masyarakat di Jerukwudel saat itu potensi buah jeruk yang manis rasanya. Dalam perjalanan waktu komunitas masyarakat yang belum memiliki pemerintahan itu pada suatu waktu ketika ada pengembara yang bernama Joko Suro mendapati buah jeruk yang di dalamnya terdapat benjolan seperti wudel bodong, yang sama bentuknya dengan jeruk aslinya, sehingga oleh Joko Suro daerah itu dinamakan Jerukwudel. Karena Joko Suro memiliki kelebihan yang diakui masyarakat setempat, maka masyarakat menyetujui daerah ini dinamakan Jerukwudel. Kelebihan Joko Suro adalah dalam hal pengobatan penyakit pathek yang saat itu melanda daerah ini. Rasa terima kasih masyarakat ini diwujudkan setiap apa yang diucapkan Joko Suro dipatahi dan dilaksanakan.

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung